Selasa, 01 April 2014

MENAMPARMU BUKAN HAL BERDOSA

Mungkin pertemuan kita berikutnya tanpa senyum, tanpa rindu, tanpa ciuman dan pelukan, ya aku harus mempersiapkan semua itu secara matang, meski berat tetapi aku harus melakukannya, karena kejadian hari ini benar-benar menyakitkan hati.  bukan hanya sakit fisik yang aku rasakan,  saat itu, secara sikis aku lebih tersakiti

Dalam hati ini ada kelukaan yang curam setelah apa yang terjadi dengan diriku.  Mundur secara teratur dalam hidup mu mulai benar benar harus aku persiapkan, dan aku harus mempersiapkan  juga mata, hati dan telinga untunk cerita cerita mu. 

Maaf dalam tulisan ini aku enggan menyebutkan nama mu hal itu merupakan efek sakit hati yang mendalam terhadap diriku.  bukannya aku tidak ingin membalas secara fisik apa yang engkau lakukan, tetapi suara kasar dan besar yang keluar dari mulut mu, lebih memalukan aku ketimbang tamparan tangan mu, di pipi kiriku yang menyakitkan gendang telinga juga pelipis mata.  tidak ada ibu dan orang tua di sisiku  memang menjadi kelemahan ku, karena tidak ada tempat bersandar dan pulang. Entah aku yang salah atau benar atas kejadian ini , aku menjadi orang yang paling malu dan tersakiti.

Aku bukan wanita soleha, atas dasar itulah engkau berhak mencari istri yang soleha dan cantik rupa sesuai yang engkau idam-idamkan.  Atas dasar itu jugalah  kelak engkau tidak akan lagi berucap "MENAMPARMU BUKAN HAL YANG BERDOSA"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar