Minggu, 10 Agustus 2014

Bank Indonesia Wilayah VII Hantarkan Petani OKU Timur Ke Istana Negara

Dalam pertemuan tanggal 8 Agustus 2014 bersama para wartawan ekonomi bisnis di kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII, di ungkapkan bahwa  petani padi asal Desa Suko, Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur, bernama Abdul Kodir, yang merupakan petani Padi Organik  binaan Bank Indonesia Wilayah VII, terpilih sebagai petani teladan asal Provinsi Sumsel , yang di undang presiden untuk datang ke istana negara bersama para petani andalan lainnya seluruh indonesia.

Miko Bayu Aji Sekretaris Keuangan UMKM Bank Indonesia Wilayah VII menjelaskan,  BI bersama pemerintah kabupaten OKU Timur gencar mengembangkan padi organik.  Saat ini dari 120 Hektar lahan padi organik yang di kelola 120 petani binaan BI, 99 hektarnya sudah produksi, dan bisa panen 3 kali dalam setahun.  Padi organik yang dikelola UMKM binaan BI ini menggunakan sistim SRI atau System Of Rice Intensification. Pola tanam padi menggunakan SRI sangat efektif, karena dari segi ekonomis tidak menggunakan tenaga untuk mencabut, selain itu tidak merusak tanah.
Sejak Tahun 2011 lalu UMKM binaan Bank Indonesia ini semakin berkambang, bahkan saat in sudah bisa memproduksi pupuk kompos sendiri.  Pupuk kompos ini selain digunakan sendiri, juga sudah bisa di komersilkan. Hal ini tentunya bisa membuat para petani padi organik binaan Bank Indonesia menjadi petani mandiri. Bahkan agar lebih menjadi petani yang berkualitas dan mandiri, BI menghadirkan Konsultan , yang mengajarkan para petani, mulai dari bercocok tanam padi organik, hingga pembuatan pupuk kompos.


BI sendiri saat ini  gencar mendekatkan para petani UMKM untuk  mendapatkan akses perbankkan , hal ini merupakan partsisipasi nyata BI mendukung program ketahanan pangan  pemerintah, apalagi beras menyumbang inflasi terbesar dari ratusan komuditas, berkisar  4, 86 persen.

Miko menjelaskan  Perkembangan kredit pertanian sumsel 13,74 trilium pada juni 2014,  pertumbuhan ini melambat dikarenakan harga komuditi lain seperti karet  yang belum maksimal, selain itu juga suku bunga kredit sekter pertanian mengalami kenaikan, dan isu el nino juga menyebabkan pelemahan perkembangan kredit sektor pertanian ini.

Tetapi dengan perkembangan yang melambat BI bersama dengan Kabupaten OKU Timur, tetap menjadikan wilayah ini ebagai lumbung pangan, dan terus mengembangkan pertanian padi untuk kesejahteraan para petani.  Saat ini Padi Organik yang di  kembangkan Abdul Kodir dan kelompok usaha taninya, diharapkan bisa memberikan contoh bagi petani lainnya untuk menanam padi organik,  apalagi saat ini beras yang di haslkan dari penanam pado organik sangat banyak di cari masyarakat, karena sangat baik untuk kesehatan.  " kita maunya beras dari padi organik para petani binaan Bank Indonesia ini besa di jual di supermarket dan di konsumsi seluruh masyarakat sumsel" ujar nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar