Selasa, 26 Agustus 2014

Bakul Jamu Ku

Bakul Jamu Ku, nama ini tidak sengaja terbesit difikiran ku , dan langsung menulis terus langsung di share ke temen-temen BB, banyak yang tanya apa Bakul Jamu Ku, ya aku jawab aja kalau saat ini aku lagi jual jamu Kunyit Asem Sirih.  Awalnya jualan jamu ini tidak sengaja, lantaran perasaan sebel setiap beli jamu kunyit asem sirih  tidak pernah enak, encer terus jamu yang di jual oleh pedagang jamu bentuknya serbukan.  Bingung aja orang kita kepengen sehat minum jamu malah di kasih jamu serbuk, enggak tau khasiatnya , dan bahan-bahan yang di gunakan.

Sabtu siang di bulan agustus benar-benar membuat aku rindu olahan jamu almarhun eyang putriku, lama sudah aku tidak minum jamu racikan tangannya sendiri sejak ia meninggal 18 tahun yang lalu.  Iseng-iseng pergi kepasar tradisional, membeli 1/2 kilo kunyit seharga Rp 5000, aku parut, terus aku campur dengan air rebusan sirih dan gula batok.  Setelah dingin aku cuba minum ternyata waaaaaaaw.. jamu olahan ku rasanya sama persis dengan jamu buatan tangan eyang putriku.  Tidak lama dari situ tetanggaku datang, untuk meminjam peralatan rumah tangga, melihat aku meminum jamu ia minta, dan katanya jamu kunyit asem buatan aku enak, terus ia menyarankan agar aku menjual jamu yang aku buat dan dia bersedia membelinya.

Ke esokan harinya aku memberanikan dirin  menjual jamu, ternyata respon dari temen-temen luar biasa, mereka rupanya sama seperti ku merindukan jamu kunyit asen yang sesunguhnya.  Ada yang menyedihkan , meski peminat jamu yang aku buat lumayan bayak, tetapi aku sedih melihat remaja putri sekrang tidak lagi mengenal rasa jamu, yang hanya dipikirannya jamu adalah minuman berasa pait dan aneh, padahal jamu kunyit asem sirih adalah minuman yang meyegarkan, hanya saja lidah mereka tidak pernah merasakan itu.  Jujur aku sedih bila tradisi minum jamu hilang , karena jamu merupakan salah satu warisan asli nenek moyang bangsa Indonesia. 

Saat ini ku tanamkan dalam hati, aku menjual jamu kunyit asem sirih ini, tidak semata-mata hanya mencari tambahan rupiah, tetapi aku mempunyai misi untuk memperkenalkan lagi jamu ke remaja saat ini, yang semakin lama semakin tidak mengenal tradisi warisan nenek moyang.  Aku berharap apa yang aku lakukan ini bisa berjalan dengan baik, selain bisa menguntungkan diriku secara pribadi, juga bisa memberikan penghasilan tambahan bagi warga sekitar, juga bisa memberikan manfaat kesehatan bagi semua.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar