Sudah cukup lama kabut asap menyelimuti kota Palembang, bau khas asap bahkan sudah mulai terasa sejak pagi hari. Sementara ketika mengendarai kendaraan roda dua , banyak masyarakat yang megeluh mata terasa perih dan tenggorokan terasa kering juga gatal. Bahkan saat ini banyak sekali anak-anak yang terkena batuk. Pihak sekolahpun, akibat kabut asap harus terpaksa mengatur ulang jadual masuk sekolah, sebab di bawah pukul 07:00 pagi kabut asap masih sangat tebal. Bukan hanya dampak di kesehatan saja, akibat kabut asap yang pekat hampir semua transportasi tergangung akibat jarak pandang yang terbatas.
Kabut asap ini menurut Wahana Lingkungan Hidup (walhi) merupakan pembakaran lahan yang dilakukan masyarakat, sementara dari data satelit ternyata lahan terbakar banyak berada di kawasan perkebunan milik perusahaan. Hari ini (13/10/2014) Walhi Sumsel akan mengajukan gugatan kepengadilan terhadap kegiatan pembakaran lahan. Tim Hukum Walhi Sumsel Muhammad Fadli mengatakan ada sejumlah perusahaan perkebunan besar yang masuk dalam deretan daftar gugatan. Ia juga mengatakan Gubernur Sumsel, dan pemerintah provinsi juga bupati, harus turut juga bertanggung jawab atas masalah asap, karena dianggap pemerintah gagal dalam mengatasi masalah kebakaran hutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar