Rabu, 24 Juni 2015

ANDA ORANG PALEMBANG, TAUKAH MASJID SULTAN AGUNG ????





Siang itu cuaca di Palembang sangat terik, meski demikian aku dan beberapa teman kantorku tiba-tiba memiliki gagasan untuk melakukan perjalanan kecil kewilayah  pinggiran sungai Musi,  tepatnya di daerah 1 Ilir. Awalnya kami berencana untuk menyorekan hari, menunggu waktu untuk buka puasa.  Tetapi setibanya di  1 Ilir, aku merasa tertarik mengunjungi masjid dan makam-makan tua di kawasan tersebut.  Tempat pertama yang kami datangi yaitu Masjid Sultan Agung, ternyata menurut pengurus masjid Ahmad Fauzi KH Zawawi, masjid Sultan Agung ini salah satu masjid tua di Palembang, dibangun tahun 1950. Tetapi masjid ini tidak sepopuler masjid-masjid tua lainnya di Palembang.

Masjid ini berada di atas tanah seluas 1500 meter persegi, dibagun oleh warga setempat dan sesepuh Ki Abunawar, dengan dana swadaya.  Meski termasuk salah satu masjid tertua, sayangnya menurut Ahmad Fauzi, di masjid ini tidak ada yang asli lagi “ dulunyo masjid ini kayu, cuma kerno la tuo tadi dan kayu banyak lapuk jadi di buat pecak ini, makonyo biso di katoke katek lagi bangunan tuonyo” , jelasnya.

 


Di area masjid ini ternyata ada makam Sultan Agung Komarudin Sri Teruno, yang  merupakan sultan Palembang memerintah pada tahun 1714 – 1724 m. Kondisi makan cukup terawat, bahkan makam-makam lain yang ada di areal tersebut juga sangat rapi. Ahmad Fauzi selaku pengurus masjid dan makan ini menjelaskan kalau mereka rutin melakukan perawatan, dengan membersihkan areal makam, maklum makam Sultan Agung Komarudin Sri Teruno ini banyak pengunjungnya, baik warga Palembang , luar kota seperti daerah Jawa, hingga pengunjung dari Malaysia , Singapura dan Berunai Darussalam. Menurut Fauzi makam ini kalau malam penerangannya sangat minim, untuk itulah pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada pemerintah kota Palembang untuk membantu urusan penerangan, tetapi sampai saat ini belum ada .  “ banyak yang dateng kesini, terutamo pecak bulan puaso , cuma itu dio, ini kan makan besejarah tapi kami ni saro nian mintak samo pemerintah untuk nerangke makam ini, dak tau ngapo, padahal la di ajuke lamo” ungkapnya.  Ia berharap pemerintah kota Palembang memberikan perhatian terhadap masjid Sulatan Agung dan makam Sultan Agung Komarudin Sri Teruno, karena masjid dan makan tua ini salah satu kawasan bersejarah di kota Palembang yang bisa dijadikan untuk pengembangan pariwisata rohani di kota Pempek.

Rabu, 17 Juni 2015

KAYAKNYA SERU AJAK JABANG BAYI PUASA





 Tahun ini mendapatkan kejutan yang besar di awal bulan Januari 2015, ingin memiliki momongan lagi akhirnya terkabulkan setelah menunggu dengan waktu yang cukup lama tanpa kontrasepsi.  Dengan doa yang tak berkesudahan, akhirnya 2 garis merah benar-benar membuat senang pagi itu, tepatnya di awal Februari.  Langsung telpon teman sana sini bagaimana rasanya mengandung anak ketiga setelah berusia diatas 30 tahun? jawabannya ada yang bahagia campur sakit, ada yang bilang tidak berhenti demam, ada juga yang bilang sesak nafas dan terasa berat. Sempat takut juga, tetapi karena ini adalah sesuatu yang di tunggu sudah cukup lama, komentar-komentar itu tidak juga terlalu berpengaruh, tetapi jujur saja memang ternyata kehamilan yang ketiga ini bisa dikatakan sedikit rewel dari kehamilan-kehamilanku sebelumnya, sebab anak pertama dan kedua tidak pernah mengalami yang namanya mual, apalagi berat badan yang turun.  nah di kehamilan yang ke 3 ini berat badan turun 6 kilo saat kandungan berusia 4 bulan, terus tidak nafsu makan, kalau makan muntah, tidak bisa mencium aroma bawang putih dan lain sebagainya, tersiksa memang, tetapi karena aku tau kehamilan adalah semua rezeki yang tidak ternilai, aku tetap saja memakan semua makanan sehat, meskipun akhirnya keluar karena muntah.

Alhamdulilah saat ini usia kehamilanku sudah masuk ke 6 bulan, badan sudah mulai merasa enak kembali, muntah sudah mulai jarang, bahkan bisa dikatakan tidak pernah lagi, meski sering mengalami masuk angin.  Intinya saat ini benar-benar merasakan enak body.  Di kehamilan yang masuk bulan ke 6  ada yang istrimewa juga, karena dikehamilan ini bertepatan dengan bulan ramadhan, kalo yang dulu hamilnya tidak pernah merasakan puasa, kali ini di usia yang ke 35 tahun, akan merasakan nuansa ramadhan saat hamil.  Ada yang bilang jangan puasa, ada yang bilang puasa, ada juga yang mengatakan puasa tidak baik bagi kesehatan ibu hamil karena janin sangat banyak membutuhkan nutrisi dari makanan yang ibu makan.  Jujur aku malah  aku malah memilih untuk puasa, tentunya dengan persiapan sahur yang baik.  Menu yang aku santap sangat beragam, ada daging, sayur, susu dan buah, tentunya dengan makanan yang sudah aku anggap cukup sehat ini, janin yang ada di dalam perut ini sudah tercukupi nutrisinya. Saya hanya terus berdoa dan berharap tidak ada masalah, sambil usap-usap perut aku bilang " nak jangan rewel ya sehat-sehat di dalem perut, soalnya hari ini kita berdua mau jalanin ibadah di bulan ramadhan", setelah ucapin itu aku merasakan ada gerakan di dalam perut ini, aku tersenyum sambil mikir sepertinya itu jawaban si jabang bayi yang memberikatan tanda " OK Umi".

Selain mendapatkan dukungan dari si jabang bayi, aku juga mendapatkan dukungan dari bapaknya anak-anak, dia tidak melarang aku untuk berpuasa, malah sangat mendukung sekali, dengan  membelikan aku banyak makanan, buah-buahan dan cinta tentunya. Sangat berharap semoga puasa kali ini benar-benar berkah, benar-benar menjadi ibadah, dan bisa menyelesaikan sampai hari terakhir dengan sehat.